Enkapsulasi Data





1. Encapsulasi data Pada network layer.

Pada lapisan akses network terjadi encapsulasi data gram IP menjadi sebuah frame yang akan dikirimkan ke jaringan komputer dan memetakan alamat IP ke alamat fisik yang dipakai dalam jaringan komputer. Lapisan ini merupakan lapisan terendah dalam protokol TCP/IP.


Protokol dalam lapisan ini memungkin sistem untuk melakukan pengiriman/penerimaan (delivery) data ke atau dari perangkat lainnya yang tersambung ke jaringan komputer. Dengan adanya protokol dalam lapisan ini maka sebuah datagram IP bisa dikirimkan lewat jaringan komputer. Protokol di lapisan ini harus mengenali sekali jaringan komputernya (seperti struktur packet datanya, alamatnya dll) agar format data bisa terjaga dan disesuaikan dengan kondisi jaringan komputer. Lapisan Akses Network (netwok access layer) merupakan pengganti dari tiga lapisan dalam model OSI yaitu lapisan network, data link dan fisik.

Enkapsulasi dan alur data dalam jaringan komputer


Agar sebuah data dapat terkirim dengan baik perlu dilakukan enkapsulasi terhadap data tersebut. Enkapsulasi adalah sebuah proses menambahkan header dan trailer atau melakukan pemaketan pada sebuah data. Dengan enkapsulasi data menjadi memiliki identitas. Bayangkan sebuah surat yang akan dikirim tetapi tanpa amplop, alamat dan perangko. Tentu saja surat tidak akan sampai ke tujuan. Amplop dengan alamat dan perangko adalah sama dengan enkapsulasi pada data.

Alur Data
Alur Data yang dimaksud adalah proses berjalannya sebuah data dari sumber ke tujuan melalui OSI layer. Jadi untuk mencapai tujuan sebuah data harus melalui lapisan-lapisan OSI terlebih dahulu.


Berikut akan dijelaskan bagaimana jalannya data dari host A menuju host B sesuai dengan nomor pada gambar.

Pertama-tama data dibuat oleh Host A. Kemudian data tersebut turun dari Application layer sampai ke physical layer (dalam proses ini data akan ditambahkan header setiap turun 1 lapisan kecuali pada Physical layer, sehingga terjadi enkapsulasi sempurna).
Data keluar dari host A menuju kabel dalam bentuk bit (kabel bekerja pada Physical layer).
Data masuk ke hub, tetapi data dalam bentuk bit tersebut tidak mengalami proses apa-apa karena hub bekerja pada Physical layer.
Setelah data keluar dari hub, data masuk ke switch. Karena switch bekerja pada Datalink layer/ layer 2, maka data akan naik sampai layer 2 kemudian dilakukan proses, setelah itu data turun dari layer 2 kembali ke layer 1/ phisycal layer.
Setelah data keluar dari switch, data masuk ke router. Karena router bekerja pada layer 3/ Network layer, maka data naik sampai layer 3 kemudian dilakukan proses, setelah itu data turun dari layer 3 kembali ke layer 1 , dan data keluar dari router menuju kabel dalam bentuk bit.
Pada akhirnya data sampai pada host B. Data dalam bentuk bit naik dari layer 1 sampai layer 7. Dalam proses ini data yang dibungkus oleh header-header layer OSI mulai dilepas satu persatu sesuai dengan lapisannya (berlawanan dengan proses no 1 ). Setalah data sampai di layer 7 maka data siap dipakai oleh host B.



2. Header pada Network layer

* VER. : Field digunakan untuk menandai versi dari IP yang digunakan.Digunakan untuk mengindikasikan ukuran header IP. Karena memiliki panjang 4 bit, maka terdapat 24=16 buah jenis nilai yang berbeda-beda. contoh : IPv4 dan IPv6
* IHL(HEADER LENGTH) : Field header length ini mengindikasikan bilangan double-word 32-bit (blok 4-byte) di dalam header IP. Ukuran terkecilnya adalah 5 (0x05), yang menunjukkan ukuran terkecil dari header IP yakni 20 byte. Dengan jumlah maksimum dari IP Options, ukuran header IP maksimum adalah 60 byte, yang diindikasikan dengan nilai 15 (0x0F).
*TOS(TYPE OF SERVICE) : Field ini digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari sebuah datagram IP.Merupakan panjang total dari datagram IP, yang mencakup header IP dan muatannya. Dengan menggunakan angka 16 bit, nilai maksimum yang dapat ditampung adalah 65535 byte.
*IDENTIFICATION : Field ini digunakan untuk mengenali fragmen-fragmen sebuah datagram IP, berisi tentang data yang berhubungan dengan fragmentasi paket.
*TTL : Field yang berisi jumlah router/hop maksimal yang boleh dilewati
paket IP. Setiap kali paket IP melewati router, isi field akan dikurangi satu. Jika
TTL telah habis dan paket belum sampai ke tujuan, paket akan dibuang dan
router terakhir akan mengirimkan paket ICMP time exceeded.
*PROTOCOL : Field yang berisi angka yang mengidentifikasikan protokol layer atas, yang
menggunakan isi data dari paket IP ini.
*TOTAL LENGTH : Field untuk datagram IP yang memiliki ukuran maksimum, field ini memiliki nilai yang sama dengan nilai maximum transmission unit yang dimiliki oleh teknologi protokol lapisan antarmuka jaringan/total panjang datagram IP dalam ukuran byte.
*FLAGS : Field yang berisi dua buah flag yang berisi apakah sebuah datagram IP mengalami fragmentasi atau tidak. Meski berisi tiga bit, ada dua jenis nilai yang mungkin, yakni apakah hendak memecah datagram IP ke dalam beberapa fragmen atau tidak.
*FRAGMENT OFFSET : Field yang digunakan untuk mengidentifikasikan ofset di mana fragmen yang bersangkutan dimulai, dihitung dari permulaan muatan IP yang belum dipecah.
*HEADER CHECKSUM : Field yang berisi nilai checksum yang dihitung dari seluruh field dari
header paket IP. Sebelum dikirimkan, protokol IP terlebih dahulu menghitung
checksum dari header paket IP tersebut untuk nantinya dihitung kembali di sisi
penerima. Jika terjadi perbedaan maka paket dianggap rusak dan dibuang.
*SOURCE IP ADDRESS : Field yangmerupakan alamat asal/sumber, yang mengirimkan datagram IP tersebut atau alamat IP dari NAT.
*DESTINATION IP ADDRESS, Mengandung alamat IP tujuan ke mana datagram IP tersebut akan disampaikan, atau yang dapat berupa alamat dari host atau NAT..
*OPTIONS : Field yang mengkodekan pilihan-pilihan yang diminta oleh pengirim seperti
security label, source routing, record routing, dan time stamping.
*PADDING : Field yang digunakan untuk meyakinkan bahwa header paket bernilai kelipatan
dari 32 bit.

3. Fungs utama Router

Merupakan penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya
Router penggunaannya banyak dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP. Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router terkadang juga digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Sedangkan Fungsi routing protocol untuk membangun dan memperbaiki table routing. Ttabel ini berisi jaringan-jaringan dan interface yang berhubungan dengan jaringan tersebut. Router menggunakan protokol routing ini untuk mengatur informasi yang diterima dari router-router lain dan interfacenya masing-masing, sebagaimana yang terjadi di konfigurasi routing secara manual.
Routing protokol mempelajari semua router yang ada, menempatkan rute yang terbaik ke table routing, dan juga menghapus rute ketika rute tersebut sudah tidak valid lagi. Router menggunakan informasi dalam table routing untuk melewatkan paket-paket routed protokol


0 komentar to "Enkapsulasi Data"

Posting Komentar

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

TIME

Buku Tamu

Popular Posts

Globe Visitor

FileHIPPO.com

About Me

Foto Saya
Muhammad Rizki Perdana Putra
Nothing Imposible In This Live ...
Lihat profil lengkapku
Web hosting for webmasters